Kamis, 16 Oktober 2014

Karangan Ilmiah, Karangan Non-Ilmiah, dan Metode Ilmiah


1.Pengertian Karya Ilmiah
“Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
ü  Memberi penjelasan
ü  Memberi komentar atau penilaian
ü  Memberi saran
ü  Menyampaikan sanggahan
ü  Membuktikan hipotesa
Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya.
Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.
Ciri-Ciri Karya Ilmiah
1)     Struktur Sajian
 Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal      (pendahuluan), bagian inti        (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2)     Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung   pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Macam-Macam Karya Ilmiah
1. Skripsi; adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1).     Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung, observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
2. Tesis; adalah jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
3. Disertasi; adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu pendidikan.
-Contoh 
Contoh karangan ilmiah dalam bidang pendidikan seperti paper, pra skripsi, skripsi, tesis, dan disertasi. 

2.  Karangan non-ilmiah 

Karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
·         Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
·         Fakta yang disimpulkan subyektif,
·         Gaya bahasa konotatif dan populer,
·         Tidak memuat hipotesis,
·         Penyajian dibarengi dengan sejarah,
·         Bersifat imajinatif,
·         Situasi didramatisir,
·         Bersifat persuasif.
·         Tanpa dukungan bukti

Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah, yaitu:
·         Dongeng
·         Cerpen
·         Novel
·         Drama
·         Roman

Contoh:
Contoh karangan non ilmiah seperti cerpen,biografi, novel, drama, roman, dongeng dll.

3. Metode ilmiah

Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatuteori ilmiah.

Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
Ø  Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
Ø  Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
Ø  Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
Ø  Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)

Karakteristik Metode Ilmiah
Menurut sumber ada beberapa karakteristik metode ilmiah:
a.       Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah danmenentukan metode untuk pemecahan masalah.
b.      Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia
c.       Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
d.      Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
e.       Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.

Langkah – Langkah Metode Ilmiah
a.       Menyusun Rumusan Masalah
b.      Menyusun Kerangka Teori
c.       Merumuskan Teori
d.      Melakukan Eksperimen
e.       Mengolah dan Menganalisis Data
f.        Menarik Kesimpulan
g.       Mempublikasikan Hasil

Menyusun Rumusan Masalah
Hal-hal yang harus diperhatikan:
a.       Masalah menyatakan adanya keterkaitan antara beberapa variabel atau lebih.
b.      Masalah tersebut merupakan masalah yang dapat diuji dan dapat dipecahkan.
c.       Masalah disusun dalam bentuk pertanyaan yang singkat, padat dan jelas.

Menyusun Kerangka Teori
Mengumpulkan keterangan-keterangan dan informasi, baik secara teori maupun data-data fakta di lapangan. Dari keterangan-keterangan dan informasi tersebut diperoleh penjelasan sementara terhadap permasalahan yang terjadi.

Penarikan Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu permasalahan. Penyusunan hipotesis dapat berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Dalam penelitian, setiap orang berhak menyusun Hipotesis.


Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara menganalisis data. Data dapat diperoleh dengan berbagai cara, salah satunya melalui percobaan atau eksperimen. Percobaan yang dilakukan akan menghasilkan data berupa angka untuk memudahkan dalam penarikan kesimpulan. Pengujian hipotesis juga berarti mengumpulkan bukti-bukti yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat bukti-bukti yang mendukung hipotesis.

Referensi :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar