1. Pengertian Kutipan
Kutipan adalah
gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan
gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi,
artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya. Sedangkan
menurut saya kutipan dalah suatu pengambilan tulisan dari beberapa sumber demi
melengkapi suatu tulisan.
2. Cara Mengutip
a. Kutipan lansung yang panjangnya tidak
lebih dari empat baris, caranya adalah:
- kutipan diintegrasikan lansung dengan
teks
- jarak antara baris dengan baris dua spasi
- kutipan itu diapit dengan tanda kutip
- sesudah kutipan selesai kutipan diberi
nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas atau
dalam kurung ditempatkan nama
singkat pengarang dan nomor halaman tempat terdapat
kutipan itu.
Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yaitu pada tiap bab akan dimulai dengan nomor urut 1, pada
penunjuk pertama nama pengarang harus disebut secara lengkap, sedangkan
penunjuk yang selanjutnya dalam bab tersebut cukup dengan menyebut nama singkat
pengarang, ditambah penggunaan singkatan ibid., op. cit.,atau loc.
Cit. Sebaliknya bila nomor urut penunjuk berlaku untuk seluruh
karangan, maka hanya untuk penyebutan pertama, nama pengarang ditulis secara
lengkap, lalu penyebutan selanjutnya mempergunakan singkatan.
b. Kutipan langsung yang lebih dari empat
baris, caranya adalah:
- kutipan dipisahkan dari teks dalam jarak
2,5 spasi
- jarak antara baris dengan baris kutipan
satu spasi
- kutipan boleh diapit atau boleh tidak
diapit dengan tanda kutip
- sesudah kutipan selesai diberi nomor urut
penunjukan setengah spasi ke atas atau dalam
kurung ditempatkan nama singkat
pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat
terdapat kutipan itu
- seluruh kutipan itu dimasukkan ke
dalam 5-7 ketikan, bila kutipan itu dimulai dengan alinea
baru,
maka baris pertama dari kutipan itu dimasukkan lagi dalam 5-7 ketikan.
Kadang terjadi bahwa dalam
kutipan itu terdapat lagi kutipan. Dalam hal ini dapat ditempuh dua cara,
yaitu:
1 . Mempergunakan
tanda kutip ganda {“. . .”} bagi kutipan asli dan tanda kutip tunggal{‘. . .’}
bagi
kutipan dalam kutipan itu, atau sebaliknya;
2 . Bagi
kutipan asli tidak dipergunakan tanda kutip, sedangkan kutipan dalam kutipan
itu
mempergunakan tanda kutip ganda.
c . Kutipan
tak lansung, caranya adalah:
- kutipan diintegrasikan dengan teks
- jarak antar baris dua spasi; kutipan tidak
diapit dengan tanda kutip
- sesudah kutipan selesai diberi nomor urut
penunjukan setengah spasi ke atas, atau dalam
kurung ditempatkan nama singkat
pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat
terdapat kutipan itu.
d . Kutipan pada Catatan kaki
Kutipan pada catatan kaki selalu ditempatkan
dalam spasi rapat walaupun kutipan itu singkat saja. Demikian juga kutipan itu
selalu dimasukkan dalam tanda kutip dan dikutip tepat seperti teks aslinya.
e. Kutipan atas ucapan lisan
Kutipan atas ucapan lisan biasanya ditemukan
dalam ceramah-ceramah, kuliah-kuliah, atau wawancara-wawancara. Sebenarnya
kutipan atas sumber semacam ini sulit dipercaya, kecuali mungkin ucapan yang
disampaikan oleh seorang tokoh yang penting dalam suatu kesempatan yang luar
biasa serta dapat diuji oleh masyarakat luas. Sumber ucapan-ucapan lisan itu
dapat dimasukkan langsung dalam teks atau dapat pula dimasukkan dalam catatan
kaki seandainya akan mengganggu jalannya teks itu sendiri.
3. Jenis-Jenis Kutipan
Menurut jenisnya kutiapan dibagi atas 2
bagian, yaitu :
a. Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah pinjaman
pendapat dari seorang pengarang atau tokoh terkenal dengan mengambil secara
lengkap kata demi kata ataupun kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli.
b. Kutipan
tak langsung ( kutipan isi )
Kutipan tak langsung ( kutipan isi ) adalah
pinjaman pendapat dari seorang pengarang atau tokoh terkenal yang berupa inti
sari atau ikhtisar dari pendapat tersebut.
Dalam mengambil kutipan, hendaknya kutipan
jangan terlalu panjang karena dapat membuat pembaca lupa bahwa tulisan tersebut
merupakan sebuah kutipan. Bila penulis menganggap perlu mengambil kutipan yang
panjang, maka lebih baik memasukkannya dalam bagian Apendiks atau Lampiran.
4. Contoh Kutipan
a. Kutipan Langsung
Berkenaan dengan kegiatan pembalakan liar (illegal logging), seorang tokoh
masyarakat mengatakan bahwa ”kegiatan illegal logging di wilayah ini sudah
sangat parah, dan upaya untuk membasminya seperti menegakkan benang basah”
(Suparlan, wawancara, 21 Juli 2007)
b. Kutipan Tidak Langsung
Gelombang demokratisasi yang ada di dunia ini bisa dibagi menjadi tiga
periode, yakni demokratisasi gelombang pertama yang berlangsung antara
1828-1926, demokratisasi gelombang kedua yang terjadi antara 1943-1962,
dan demokratisasi gelombang ketiga yang dimulai dari tahun 1974 sampai
tahun1990-an (Huntington 1991). Mengingat sekarang masih banyak
rejim-rejim otoriter, apakah akan ada gelombang demokratisasi keempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar